Pidato


Bahaya Penggunaan Boraks pada Kerupuk Rumah Makan

Teman teman yang saya sayangi

Di zaman yang seperti sekarang ini, banyak  kita temui berbagai makanan dan minuman beraneka ragam yang ditawarkan oleh penjual-penjual makanan. Jajanan-jajanan yang beraneka ragam tersebut hampir semuanya memiliki tampilan yang sangat menarik dan menggoda lidah untuk menikmatinya. Namun, tahukah kita sekalian bahwa hampir semua makanan yang dijajakan oleh para penjual – penjual makanan tersebut mengandung bahan-bahan yang membahayakan tubuh? Ya. Bahan-bahan tersebut adalah pengawet makanan yang biasa kita sebut boraks

Setiap makanan maupun minuman pada dasarnya boleh dibubuhi Pemanis, Penyedap, Pengawet, dan Pewarna. Tetapi pada takaran yang tepat dan tidak berlebihan juga mengutamakan pada bahan aditif yang alami. Namun, sayang sekali, orang-orang egois yang ingin mendapatkan keuntungan lebih banyak menyalahgunakan anggapan bahwa membubuhi makanan dengan bahan-bahan aditif boleh dilakukan dengan cara mengganti bahan aditif alami dengan bahan aditif sintetis yang lebih mudah didapatkan dan lebih murah. Tak jarang juga mereka menggunakan pewarna tekstil pada makanan yang dijualnya. Sungguh miris sekali, bahan berbahaya yang harusnya digunakan sebagai tinta warna pakaian masuk dan dicerna oleh tubuh. Lalu menumpuk dan menimbulkan berbagai penyakit. Begitu juga dengan pengawet buatan, para pedagang kerupuk pada rumah makan yang curang seringkali menggunakan pengawet buatan seperti formalin atau boraks untuk mengawetkan dagangannya. Semua itu dilakukan dengan harapan mereka tidak mendapatkan rugi, supaya dagangannya yang tidak habis bisa dijual kembali keesokan harinya. Pemanis pun juga digunakan untuk mengurangi modal dan mendapatkan keuntungan berlebih. Mengganti gula dengan pemanis buatan seperti siklamat, sakarin, dan aspartam karena dapat diperoleh dengan harga yang lebih murah. Penyedap makanan pun juga diperlakukan sebagai peningkat laba oleh para pedagang. Dengan membubuhi vetsin maupun MSG terhadap dagangannya untuk menarik selera konsumen.

Hadirin sekalian,

Mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks tentu akan menimbulkan berbagai dampak negatif dalam tubuh kita. Di antaranya akan menyebabkan penumpukan zat-zat kimia dalam tubuh yang nantinya berakibat lanjut pada gangguan organ tubuh seperti kanker, liver, gangguan otak, dan utamanya gangguan-gangguan pada organ pencernaan. Dalam jangka waktu lama, mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks  akan berakibat pada kematian.

Benar-benar miris sekali kawan, hanya karena mengutamakan kepentingan pribadi pedagang-pedagang kerupuk pada rumah makan curang tersebut tega membuat para konsumennya mencerna bahan-bahan berbahaya .Maka dari itu, kita perlu mewaspadai makanan-makanan berbahaya tersebut. Caranya antara lain adalah : menghindari konsumsi makanan maupun minuman dengan warna yang sangat mencolok mata, lalu hindarilah membeli makanan yang berharga terlampau murah jika dibandingkan harga makanan tersebut di tempat lain, jangan lupa perhatikan komposisinya dahulu sebelum membeli apabila makanan atau minuman tersebut buatan pabrik, dan jangan jajan sembarangan.

Harapannya, dengan  melakukan cara-cara yang telah saya sebutkan, kita dapat menghindari dan mengurangi konsumsi makanan dengan kandungan bahan-bahan aditif berbahaya dan mengurangi dampaknya juga dalam tubuh kita.

Cukup sekian pidato yang saya bawakan ini. Bila ada kesalahan itu datangnya dari saya dan bila ada benarnya itu dating dari Allah SWT. Sekali lagi, kita harus meningkatkan kewaspadaan terhadap makanan-makanan yang beredar di masyarakat karena kecurangan yang dilakukan pedagang-pedagang semakin marak terjadi. Semoga pidato saya dapat bermanfaat bagi kita sekalian. Baiklah, atas perhatian dan waktunya saya ucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.