Super Konduktor
Superkonduktor klasik resistansi menjadi nol ketika suhu menjadi lebih tinggi dari nol absolut, yang dikenal sebagai suhu kritis. Namun sekarang ini justru ditemukan bahwa suatu bahan atau material juga dapat bersifat superkonduktor pada suhu rendah. Hal ini ditemukan oleh fisikawan Belanda Heike Onnes Kamerling pada tahun 1908 yang bekerja di bidang fisika suhu rendah melalui pencairan helium. Tiga tahun kemudian, pada tahun 1911, ia menemukan bahwa resistivitas merkuri di bawah 4.2K adalah nol. Pada tahun 1933 Meissner dan Robert Oschsenfeld memverifikasi bahwa superkonduktor menghadirkan sifat yang berbeda dari konduktor ideal. Timah Sn, dan timah Pb, pada suhu di bawah suhu kritis dan di bawah aksi medan magnet, mereka telah menemukan bahwa garis medan magnet tidak menembus sampel bahan-bahan ini. Fenomena ini disebut efek Meissner.
Superkonduktor
disebabkan dua hal yaitu Meissner effect dan zero resistance. Bahan yang dapat
menahan arus tinggi yang disebut supercurrent. material ini kehilangan sifat
superkonduktornya ketikainduksi magnetik kritis atau suhu kritis terlampaui.Superkonduktor
dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu tipe 1 dan tipe 2. Superkonduktor dari
tipe I umumnya adalah logam dan beberapa
paduan logam, biasanya menjadi konduktor listrik pada suhu kamar dan memperoleh
sifat superkonduktif pada suhu yang sangat rendah. Superkonduktor tipe II pada
dasarnya dibentuk oleh paduan logam dan senyawa lainnya. Pengecualian adalah
logam murni Vanadium (V), Technetium (Tc), niobium (Nb) dan karbon(C).
Pada
tahun 1950, fisikawan Soviet Landau dan Ginzburg merumuskan teori yang
menjelaskan sifat termodinamika transisi dari keadaan normal ke keadaan
superkonduktor, menggunakan mekanika kuantum untuk menggambarkan efek medan
magnet. evolusi peluruhan intensitas medan magnet di dalam tipe 1 lebih lambat,
berbeda dengan yang terjadi pada superkonduktor tipe II dimana karakteristik
yang mewakili elektron superkonduktor lebih cepat jika dianalisis dari
permukaan superkonduktor ke interior.
Dengan
ditemukannya High Temperature Superconductors (HTS), aplikasi komersial yang
melibatkan material ini menjadi sangat menarik. Faktanya kepadatan daya yang
tinggi dan efisiensi listrik dari kawat superkonduktor menghasilkan perangkat
dan sistem yang sangat yang lebih andal, efisien, dan ramah lingkungan. Aplikasi
super konduktor diantaranya adalah kereta melayang magnetik, sistem kelistrikan
transmisi juga distribusi, transformer,
generator, motor, penyimpanan energi, dan resonansi magnetik nuklir.
0 Comments